Keberpihakan Belarusia Terhadap Rusia Dalam Perang Rusia-Ukraina Tahun 2022. (Indonesian)
In: Jurnal Hubungan Internasional, Jg. 16 (2023), Heft 1, S. 36-55
academicJournal
Zugriff:
Since the collapse of the Soviet Union, Belarus has relied on a post-Soviet regional integration project designed by Russia. Russia actively provides Belarus help in economic, defense, energy, politics to prosperity. But Russia's help eventually gave them a stronger hold on Belarus and made it easier for them to intervene in Belarus national policy. The two countries then involved in tension. However, in the Russian-Ukrainian 2022 war, Belarus took a stand by offering support to Russia with permission for the Russian military to cross the northern border of Belarus into Ukraine and to use its airport as an airlift for aggressors. Belarus was later convicted and sanctioned by the European Union for assisting Russia in its attack on Ukraine. Even Belarus was referred as the co-aggressor in that war. In response, Belarus denied the charge without giving real action to condemn Russia's aggressive action against Ukraine. This study aims to analyze and elaborate both the interests and the rationality of Belarus support for Russia using qualitative research methods. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
Sejak runtuhnya Uni Soviet, Belarusia bergantung pada proyek integrasi regional pasca-Soviet yang digagas oleh Rusia. Rusia secara aktif memberikan bantuan kepada Belarusia mulai dari bantuan ekonomi, pertahanan, energi, politik hingga kesejahteraan. Namun, bantuan yang diberikan Rusia pada akhirnya membuat cengkeraman Rusia terhadap Belarusia semakin menguat dan memudahkan Rusia dalam mengintervensi kebijakan nasional Belarusia. Tak jarang situasi ini membuat keduanya terlibat ketegangan. Namun, pada Perang Rusia-Ukraina Tahun 2022 Belarusia justru mengambil sikap dengan memberikan dukungan kepada Rusia berupa perizinan bagi pasukan militer Rusia untuk menyebrang melalui perbatasan Utara Belarusia ke Ukraina dan penggunaan bandaranya sebagai tempat lepas landas pesawat aggressor. Belarusia kemudian mendapat kecaman dan sanksi dari Uni Eropa karena membantu Rusia dalam melancarkan serangan terhadap Ukraina. Bahkan Belarusia disebut sebagai co-agressor dalam perang tersebut. Menanggapi hal ini, Belarusia menyangkal tuduhan tersebut tanpa memberikan aksi nyata untuk mengecam tindakan agresif Rusia terhadap Ukraina. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengelaborasi kepentingan serta rasionalitas dukungan Belarusia terhadap Rusia menggunakan metode penelitian kualitatif. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
Copyright of Jurnal Hubungan Internasional is the property of Universitas Airlangga and its content may not be copied or emailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's express written permission. However, users may print, download, or email articles for individual use. This abstract may be abridged. No warranty is given about the accuracy of the copy. Users should refer to the original published version of the material for the full abstract. (Copyright applies to all Abstracts.)
Titel: |
Keberpihakan Belarusia Terhadap Rusia Dalam Perang Rusia-Ukraina Tahun 2022. (Indonesian)
|
---|---|
Autor/in / Beteiligte Person: | Tantri, Leny Suviya ; Pradana, Hafid Adim |
Zeitschrift: | Jurnal Hubungan Internasional, Jg. 16 (2023), Heft 1, S. 36-55 |
Veröffentlichung: | 2023 |
Medientyp: | academicJournal |
ISSN: | 1411-9382 (print) |
DOI: | 10.20473/jhi.v16i1.39742 |
Schlagwort: |
|
Sonstiges: |
|